ads-header

header ads
header ads

Kehampaan Cinta : Ketidakselarasan dalam Harmoni Nada Cinta yang Sumbang

Keinginan untuk mendapatkan, keinginan untuk menguasai, keinginan untuk menjadikan sesuatu hal adalah milik ia seorang diri. Suatu hal yang didasari oleh nafsu negatif seperti kerakusan, keserakahan dan ketamakan.

Tetapi dalam pandanganmu, mungkin kau mengatakan bahwa perasaan itu adalah sebuah cinta. Namun secara pasti kita tahu bahwa itu bukanlah sekedar cinta yang secara wajar diartikan sebagai sebuah kasih sayang dan bentuk perlindungan untuk orang yang dicintainya.

Namun juga diiringi dengan bayang-bayang yang menggelapkan mata sehingga membuat para pengidapnya tidak lagi dapat membedakan mana yang boleh dan tidak boleh untuk dilakukan.

Rio Kamichika - Durarara

Awal dari kehancuran moral, tiga unsur yang paling sering diungkap dan dibicarakan: Wanita, Harta, dan Tahta. Sesuatu yang memang menjadi dasar sebuah ambisi dan penggerak manusia (Terutama kaum Pria).

Apabila tidak dikontrol dengan benar akan menjadikan seseorang kehilangan akal sehatnya dan mulai melakukan tindakan penyimpangan yang tidak hanya merugikan dirinya sendiri, tetapi juga orang-orang di sekitarnya.

Padahal kita mengetahui (atau setidaknya percaya) bahwa tidak ada seorang bayi pun yang terlahir dengan hati yang buruk. Manusia selalu terlahir dengan hati yang bersih.

Lantas sebenarnya apa yang menjadikan orang bisa hilang kendali seakan kau lupa bahwa tindakanmu (yang tentu saja bermula dari pikiran) sudah merupakan sebuah tindakan yang menyimpang.

Apakah lingkungan? Masyarakat & lokasi tempat bertumbuh? Teman-teman? Ataukah trauma akan kejadian di masa lalu? Ketika kali pertama sebelum penyimpangan ini muncul. Saat kau hanyalah manusia normal dengan kewajaran di setiap sisi pola berpikirmu.

Unsur psikologis apakah yang mendorongmu untuk melakukan tindakan tak bermoral. Apakah ada kejadian yang melatar belakangi munculnya penyimpangan tersebut? Tentunya setiap kasus memiliki keunikan masing-masing yang menyebabkan hampir mustahil sebuah kisah bisa sama persis hingga ke detailnya.

Anggaplah dalam kisah ini kau adalah seorang pria, seperti selayaknya manusia pria lainnya yang menginginkan kehidupan bahagia bersama keluarga baru yang telah dibentuknya.

Mulanya, kau menjalani kehidupan romansa kisah cinta bahagia sebagaimana kisah indah sebuah cerita dimulai. Cinta yang bertumbuh, restu yang telah didapatkan, dan tingginya jabatan di perusahaan tempatmu bekerja yang tentunya menghasilkan harta membuatmu yakin untuk melangsungkan sebuah pernikahan.

Kehidupan bahagiamu dimulai, kau mulai rajin pulang ke rumah lebih cepat untuk menemui istri tercinta. Sering memberikan hadiah, kejutan, dan berlibur dengan sang pasangan pilihan.

Selang setahun berlangsung, sang buah hati telah hadir menjadi anggota baru di keluarga kecilmu, Kunci pengikat hubungan keluarga terutama bagi wanita telah hadir. Kasih sayang yang memuncak, sikap cinta kasih sang pria terasa hingga ke tempat ia bekerja.

Kau menjadi lebih lembut dan baik hati di hadapan para kolega dan bawahanmu. Semua orang di sekelilingmu ikut merasakan dampak kebahagiaan hatimu. Nampaknya semua baik-baik saja, setidaknya itulah yang tampak di pandangan khalayak umum.

Seorang profesional sejati yang teguh menjaga prinsipnya, tentu saja akan menutup rapat aib yang dapat merusak reputasi dan karirnya. Namun bagaimanakah jadinya kalau sebenarnya kau tidak pernah benar-benar mencintai istrimu?

Saat sebenarnya kau tidak bisa menolak sang gadis karena itu adalah satu-satunya pilihan atau gadis terbaik yang dapat memenuhi persyaratan dan kondisi yang diberikan oleh adat, keluarga, ras, agama, atau apapun yang berkaitan dengan pandangan sosial lainnya.

Saat sebenarnya sang wanita hanyalah pelampiasanmu karena kau tidak dapat menikahi wanita yang paling kau cintai dan idam-idamkan. Kau pun merasa hampa, karena ada bagian kosong dalam hatimu yang pura-pura kau nyatakan penuh padahal sesungguhnya selalu hampa, sehingga mungkin tanpa sengaja kau mulai memasukkan hal-hal buruk dan busuk ke dalamnya.

Tentu saja, ruang kosong tak terurus biasanya menjadi sumber penyakit.

Cinta yang palsu, mungkin bisa tumbuh menjadi benih cinta baru dan menjadi sebuah cinta sesungguhnya seiring berjalannya waktu karena telah melalui waktu bersama yang cukup lama seperti apa yang sering kita lihat dan dengar dalam kisah romansa drama dan telenovela.

Tetapi mungkin tidak sekuat dan semurni cintamu pada wanita no. 1 di hatimu yang gagal tuk kau jadikan pendamping hidup. Satu-satunya yang mungkin benar-benar kau cintai (Selain orang tuamu) mungkin adalah sang buah hati yang merupakan darah dagingmu.

Intinya, kau hanya akan bertindak sewajarnya sekedar menjalankan tugas sebagai seorang pria yang telah menjadi suami dan ayah.

Permasalahan di dalam tidak pernah dapat diketahui secara gamblang. Terutama apabila kau sebagai tokoh utama dalam cerita ini punya kemampuan menjaga image dan rahasia dengan sangat baik.

Mungkin ada pertengkaran di dalam pernikahanmu, mungkin ada permusuhan dan benci di dalamnya. Terkaan-terkaan negatif yang tidak pernah dapat dibuktikan, dipastikan dan disaksikan.

Bahkan mungkin, ada yang bahkan tidak terpikirkan untuk memberikan terkaan negatif, karena saking tampak harmonisnya keluargamu dari luar.

Tetapi dampak yang menyebabkan orang melemparkan terkaannya mulai muncul. Sang pria jadi jarang pulang ke rumahnya, kemudian kau menjadi lebih sering mengandalkan topeng kemarahan untuk menutupi kesedihan, kehampaan, kekurangan dan kesalahan yang ditimbulkannya.

Menutup segala celah yang mungkin dapat menjatuhkan reputasinya. Sikapnya yang berlebihan atas segala kesalahan yang ditimbulkan anak buahnya, sekalipun sesungguhnya kesalahan tersebut bahkan bukanlah kesalahan fatal.

Kegilaan dan emosi tak terkontrol yang nampaknya tak tersalurkan dengan baik itu kini menemukan jalurnya melalui tindakan marah-marah tidak jelas tanpa alasan yang kau buat-buat.

Semakin tidak kentara ketika sifat marah yang sempat menghilang semenjak kau melangsungkan pernikahan itu sebenarnya tanpa sengaja sudah kau gunakan sedari awal mulai bergabung di instansi tersebut, entah perusahaan, kelompok, atau apapun tempatmu beraktivitas setiap harinya.

Karena ternyata sikap tegas (yang bercampur marah) yang kau gunakan telah terbukti mengantarkanmu pada gemilangnya karir yang telah kau capai. Sehingga kau mulai ketagihan untuk terus menggunakan topeng kemarahan itu.

Terlebih, Kau berkata bahwa kau bahagia berada di kantor itu, di instansi itu, yang sebenarnya tidak pernah benar-benar berarti sama seperti apa yang terdengar, melainkan sebuah keluhan terselubung bahwa kau tidak mendapatkan pengakuan (yang dapat membuatmu bahagia) di rumah.

Dengan kata lain, kau tidak bahagia dengan kondisi keluargamu.

Kemudian kau mulai merasakan kepedihan rasa kosong dan hampanya hati yang seharusnya diisi oleh keluargamu, istri dan anak-anakmu. Kau mungkin sudah melakukan banyak hal untuk mendapatkan pengakuan/reward atas apa yang kau lakukan pada keluargamu.

Namun mereka mungkin hanya mengeluhkan kekuranganmu dan menganggap bahwa apa yang kau lakukan bukanlah suatu hal yang spesial, melainkan hanyalah sebuah tugas dasar suami yang memang harus dijaga dan dilaksanakan.

Pernahkah kau terpikirkan kasus seperti yang tersampaikan di tulisan ini, mungkin kau sedang menerka dan membayangkan seseorang dalam lingkunganmu saat ini? Tetapi bagaimana kau bisa memastikannya?

Bisakah kau melakukan sesuatu terhadap penyimpangan seperti ini? Bahkan mungkin yang menjadi pertanyaannya adalah, apakah kita diperbolehkan mencampuri hal semacam ini?

Ceritakan kisahmu kawan, sampaikan pendapatmu, ceritakan pengalamanmu, kau bisa menyampaikan pandangan atau pendapatmu atau mungkin pengalamanmu di kolom komentar. Kau pun mungkin lebih nyaman bila menyampaikannya secara langsung dan menjadi kontributor di situs ini dengan cara mengirimkannya ke Kirim Kisahku.

Terima kasih.

Posting Komentar

3 Komentar

  1. 👍👍👍👍hidup adalah tentang bagaimana kita belajar berproses,belajar bersyukur ,belajar iklas,dan menikmati prosesnya,tuhan maha segalanya ,ada hitam ada putih ,maka disetiap kebaikan pasti akan ada ketidakbaikan...tinggal b bagaimana cara kita memaknai saja,jika kita hny mengandalkan cinta ,kita akan hny bisa merasa mnjd manusia yg selalu mengeluh...jadi apapun itu nikmati prosesnya,syukuri kondisinya,begitu lah tuhan mempertemukan kita dengan kebaikan melalui ketidabaikan dan saat kita bisa mensyukuri ketidak baikan itulah kita bisa iklas menjalani prosesnya,disitu lah bahagia sesungguhnya....

    BalasHapus
  2. Hmmm meskipun kita mendapatkan masalah yang sama seperti itu tapi kita punya pilihan yang bebas dan itu menentukan ending dari kehidupan kita mau itu happy end, sad end, bad end, atau tragic end. Bukan berarti kita melalui masalah lalu endingnya pasti berakhir hanya satu pilihan. Kita bebas memilih. Kita semua berbeda maka dari itu ending setiap orang pun berbeda. Tetaplah semangat menjalani hidup. Jangan sampai kita menyesali hidup yang kita pilih.

    BalasHapus
  3. Wild Casino supports 17 cryptocurrencies and three conventional banking options. Ignition is mainly known as as|often known as} a top-level Bitcoin poker vacation spot, however this on-line casino is also be|can be} a wonderful cease for players seeking to play slots on-line. The new regulation required operators to pay a 15% Place of Consumption Tax , something that triggered an exodus of types of some operators from the UK Isles. However, this exodus did not last lengthy in most cases 카지노사이트 as the advantages outweighed the stumbling blocks, as a result of} UK being a serious marketplace for on-line gambling. The most popular form of bonus is one could be} claimed without want to|the necessity to} deposit any of the player's personal money - known as as|often known as} a no deposit bonus.

    BalasHapus

Sampaikan pendapat dan pemikiranmu...