ads-header

header ads
header ads

Chapter 1 : Awal dan akhir

Shorro adalah anak kuliahan di kampus teknik, dia merupakan anak cerdas beruntung yang entah bagaimana mulai didatangi kesialan-demi kesialan, setidaknya kesialan itu tidak pernah muncul sebelum ulang tahunnya yang ke-19 yang membuatnya cukup beruntung untuk dilahirkan dari orang tua yang kaya raya, yang memiliki rumah seluas 2 hektar bertipe 64 dan tingkat 3 dengan halaman rumah yang cukup luas di depannya. Dengan 3 buah mobil mewah di garasi yang salah satunya sering dibawanya kuliah.

Hal seperti ini tentu saja cukup membuat teman-temannya senang, karena tidak biasanya anak sekaya itu mau berkuliah di kampus teknik yang memerlukan kerja keras dan sering membuatnya tidak bisa tidur karena tugas-tugas yang berat, namun hal itu tidak terlalu memusingkan dirinya apalagi dia selalu menghabiskan waktu liburannya dengan seorang gadis dari kampus sosial yang mayoritas isinya memang cewek cantik yang mana seorang cewek cantik nan pandai tadi memanglah kekasihnya.

Suatu ketika entah kenapa kesialan mulai terjadi pada hari dimana shorro dilahirkan, Hari itu terjadi pada hari sabtu ketika ia memiliki janji untuk bertemu gadis yang biasanya memang menemaninya, Siang sekitar jam dua, berjanji di terminal tidak seperti biasanya, entah kenapa Raymild, kekasihnya menyuruhnya menunggu di Terminal, tentu saja dengan pikiran sok GR, menganggap akan ada kejutan untuknya di Terminal tersebut, Shorro menurutinya.

Kemudian ia meluncur ke tempat itu sambil membawa mobil merah kesayangannya, yang sudah seperti kekasih kedua baginya. Sesampainya ia di terminal dimana siang hari yang panas membuatnya berkeinginan untuk menyempatkan waktu sebentar untuk membeli sebuah minuman di kantin dalam terminal, seperti warung-warung lainnya yang menyediakan bacaan dan televisi tentu saja banyak orang-orang di sana mulai dari supir-supir bis, bemo dan juga para penumpangnya yang menyempatkan diri untuk melepas dahaga.

Di dalam kantin dia membeli minuman coklat yang tidak biasanya ada di tempat seperti itu. Tanpa sengaja kebiasaannya untuk mengamati sekitar membuatnya mendengar pembicaraan orang yang nampaknya sedang menyiapkan sesuatu sambil berbisik-bisik.

"Sudah siap semuanya?" Kata pria paruh baya bertopi dengan kumis menghiasi tempat yang diketahui pembaca.

"Sudah bos, tinggal jalan. dan kita aman, semua sudah sesuai rencana" Kata orang yang lebih muda dengan sosok yang keren.

Ponsel si keren berbunyi tanda sms masuk, Lalu orang ini berkata pada bosnya, "Teman - teman sudah siap berangkat, sekarang".

"Kalian berangkatlah, aku mengawasi, nanti kususul di markas".

Setelah itu penjahat keren tadi berangkat dan menghilang.

Shorro memang ga punya kerjaan lain, hobinya menguping orang membuatnya sangat sensitif terhadap pembicaraan penting. Dia tidak memiliki perasaan apapun setelah mendengar percakapan tadi, seakan tidak peduli sekalipun entah darimana ia bisa menyimpulkan bahwa orang-orang tadi bukanlah orang baik, tanpa mempedulikannya ia tetap meneguk minumannya.

Waktu pun terus berlalu, Raymild yang ia kenal selalu memberi kabar ketika akan terlambat selama ini belum memberikan kabar apapun. Ia mulai was-was, kenapa Raymild belum datang juga seperti yang dijanjikan hingga membuatnya memutuskan untuk menelepon kekasihnya, Berkali - kali ia menelepon dan dimatikan.

Lalu ia mendapatkan pesan singkat dari Raymild yang isinya,"Maaf ya, tiba-tiba ada sesuatu terjadi dan aku tidak bisa menghubungimu lagi, dan tolong JANGAN mencari Aku dimanapun".

Kata - kata yang tertulis itu membuatnya sangat marah, kecewa, sedih, dan tertawa, walau dia tahu ada yang aneh dengan pesan singkat itu. Jika dibandingkan dengan pesan yang diterima Shorro sebelumnya pesan dari Raymild kali ini terlalu ngambang. Berbeda dari Raymild yang cenderung memberikan informasi secara tegas. Membuatnya menarik nafas dan memutuskan untuk berpikir positif apakah ini bagian dari kejutan yang akan diberikan oleh Raymild. Mungkin kandungan theobromine dan tryptophan dalam cokelat yang ia minum sedikit banyak mempengaruhi ketenangan pikirannya.

Tidak tahu apa yang harus ia lakukan lagi di sana, minuman coklat pun telah habis. Shorro memutuskan untuk meninggalkan tempat itu setelah membayar minumannya dan kembali ke rumah.

Dia berjalan keluar ke tempat ia memarkirkan mobilnya sembari melihat-lihat jika ada sesuatu yang menarik untuk didengar bahkan di suasana yang seperti itu.

Sekali lagi, karena baginya ini terlalu aneh, kenapa seseorang seperti Raymild yang begitu "to the point" tidak ingin ditemui tanpa mengatakan apapun mengenai status mereka sebagai sepasang kekasih. Dimana biasanya kalau memang sudah tidak suka maka gadis seperti Raymild akan mengatakan dalam pesannya sesuatu yang lebih gamblang, seperti kata kejam "Kita putus!" atau lainnya.

Dengan banyaknya kemungkinan yang ia pikirkan memenuhi benaknya, penuh tanda tanya, dengan banyak tanda petik di kepalanya, juga sedikit tanda titik dan koma, dia memutuskan untuk mencoba menelepon orang tua Raymild, walau ini bukalah kali pertamanya, tentu saja menelepon mertua belum resmi bukanlah hal yang mudah baginya tuk dilakukan.

Kepala merunduk menatap ponsel sambil terus melangkahkan kaki. Hingga ia berhenti ditempat ia meletakkan mobil merahnya, dia menengadah, sambil menoleh ke kanan dan ke kiri dan mulai menyadari bahwa tidak ada apapun disana, hanya orang-orang yang memandanginya, yang nampaknya kebingungan, seakan mengharapkan seseorang menanyakan keadaannya "Ada apa mas?". Lalu dengan bertambahnya kekecewaan di hari ulang tahunnya, juga di hatinya, bukannya menerima hadiah kejutan, justru harus dikejutkan oleh hilangnya sesuatu yang dicintainya.

Hal pertama yang ia sadari setelah mendengar kabar ngambang dari sang kekasih adalah tidak ditemukannya mobil merahnya di tempat dimana ia yakin telah memarkirkannya. Yap, mobil itu lenyap, hal pertama yang ia lakukan? mencari saksi mata, menanyai para mata yang sedang mengarahkan pandangannya padanya. Kemudian melapor pada polisi setempat akan kejadian yang baru saja ia alami.

Lalu, sembari menenangkan hati, ia memesan taksi online untuk mengantarnya pulang, ia ingin memikirkan masalah ini dengan tenang di kamarnya. Dilanjutkan dengan memantapkan hati untuk terus mencoba menelepon ortu sang kekasih yang ternyata tak kunjung jua menjawab panggilan teleponnya.

Cemas, was-was, mungkin itu yang dirasakannya, pikirannya mulai liar, sang pacar tidak bisa ia hubungi, mobil kesayangannya pun kini entah dimana keberadaannya. Dua hal di luar keluarga yang paling ia cintai... Dengan pikiran yang tidak fokus, ia menuju rumahnya diantarkan pak Supir.

Dalam perjalanan, ia memikirkan segala kemungkinan, apa ada yang sedang bermain-main dengan harinya, "apakah ini hanyalah rekayasa untuk mengejutkanku di hari ulang tahunku?" gumamnya. Kemudian, selang beberapa menit ia melihat dari kejauhan kumpulan manusia, terdengar pula suara riuh, serta sirene mobil pemadam kebakaran, tidak jauh dari komplek rumahnya.

Semakin dekat jarak antara dirinya dengan tempat tinggalnya ia semakin menggumam,"hal seperti ini tidak mungkin terjadi, apa-apaan ini??!" Shorro bergegas keluar dari taksi tanpa mempedulikan pembayaran hanya untuk menemukan kenyataan bahwa rumahnya telah ludes dilahap si jago merah.

Ia ingin mendekat, ia memaksa untuk masuk ke dalam keriuhan, tapi ia tidak bisa masuk lebih jauh karena dihalangi oleh polisi bahkan ketika ia mengatakan bahwa rumah yang sudah 80% terbakar itu adalah rumahnya.

Ia heran kenapa tak ada satupun yang memberikan kabar mengenai hal ini kepadanya? semua terlalu aneh, dan ini terlalu kasar untuk hanya sebatas 'hadiah kejutan ulang tahun', semuanya sudah berada di luar batas nalar. Kemudian, dicobanya telepon satu-persatu anggota inti keluarganya, percuma, tidak ada jawaban. Tidak jelas, kemana perginya mereka semua?

Dalam keadaan shock, ia tidak tahu harus kemana, dengan tangan gemetar, ia memegangi ponselnya, berlutut, melihat ke rumahnya? Siapa yang bisa ia minta bantuannya, pertolongannya. Di tengah kerumunan orang-orang yang berdesak-desakan untuk melihat kebakaran.

Tak disengaja, ada yang menabraknya dari belakang hingga ia tak sengaja menjatuhkan ponselnya, harta terakhirnya, yang kini ia lihat telah hancur terinjak oleh kumpulan orang itu. Keadaan pusing, tertekan, ia memutuskan untuk keluar dari kerumunan, mencari ketenangan ia menghampiri penjual minuman asongan yang nampaknya memanfaatkan momen berkumpulnya orang-orang sebagai situasi bisnis yang menguntungkan.

Menyadari hal aneh, saat ia merogoh sakunya, dompetnya pun kini telah raib. Ia berteriak dalam hati, "MAU SEJAUH APA KESIALAN INI MENIMPAKU??" terkejut, dengan wajah tawa gila kecewa tidak tau harus bagaimana lagi, dalam pikirannya yang kalut... Shorro tak dapat menahan beban mental yang begitu kuat dan datang bertubi-tubi, ia terjatuh dan pingsan.

Home / Next Chapter

Posting Komentar

1 Komentar

  1. Alurnya udah bagus, cuma sayangnya jatuhnya cliffhanger. Tata bahasa dan cara penulisan juga tolong diperbaiki. Sarannya sih, baca EYD sampai habis >_<

    BalasHapus

Sampaikan pendapat dan pemikiranmu...