Ada keseharian yang ingin kau ubah, ada kebiasaan baru yang ingin kau wujudkan menjadi dirimu yang baru. Terkadang tujuanmu melakukannya karena kau mengejar sebuah impian besar di depan sana, kemudian, ketika rasanya impian itu terlalu jauh, kau lelah, dan kau berhenti mengupayakan keseharian barumu.
Tujuan hidup yang ada jauh di depan sana, menjadi sebuah pandangan, menjadi sebuah arah dalam penentu gerakan kehidupan. Tapi, setelah beberapa upaya barumu kau lakukan dan tidak membuahkan hasil, kau berhenti.
Saat itu fokusmu, bukan pada sebuah kebiasaan suksesmu yang baru kau ciptakan, melainkan sebuah tujuan dan impian yang saat ini masih belum tergapai.
Sehingga, saat kau merasa nampaknya tindakanmu tidak memberikan hasil berarti, kau berhenti berupaya.
Sedangkan, apabila mungkin kau tau, kau sadar, bahwa sebuah kebiasaan baik baru yang kamu buat akan memberikan kehidupan impian bagimu di masa depan kelak.
Tidak lah salah, bisa fokusnya adalah pada konsistensi dalam sebuah kebiasaan barunya, sehingga tujuannya adalah untuk mempertahankan sebuah kebiasaan baru tadi tetap terjalankan setiap harinya.
Nampaknya, terdengar jauh lebih mudah untuk menjadikannya sebuah konsistensi. Pendorong tindakanmu adalah keteraturan pribadimu dalam menjalankan kebiasaan itu sendiri, bukan sesuatu yang nampaknya jauh.
Apabila dilihat dari kacamata dunia luar, mungkin sebenarnya akan tampak sama saja, tapi mentalitas kita sebagai pelakunya merasakan dua hal yang berbeda.
Dan otak kita menyukai hal yang nampaknya lebih mudah.
Ide ini ada pada sebuah buku terkenal berjudul "Atomic Habit" karya James Clear.
Kurasa tidak ada salahnya membacanya lebih jauh di buku tersebut bila kau ingin lebih mendalaminya.
Ceritakan kisahmu kawan, sampaikan pemikiranmu, pendapat dan cara pandangmu tentang kehidupan, kau dapat menuliskannya di kolom komentar di bawah.
Atau bila kau ingin, kau bisa menjadi bagian dari situs ini dengan cara mengirimkan cerita/naskahmu ke Kirim Kisahku.
0 Komentar
Sampaikan pendapat dan pemikiranmu...