Seberapa jauh kau pernah bepergian? Seberapa lama kau tidak kembali untuk tidur di rumahmu? Seberapa hal itu memberikan kesan pada hati dan pikiranmu sehingga menjadikannya sebuah perjalanan yang menyenangkan?
Apabila seorang kawan menanyaimu mengenai destinasi liburan favoritmu, manakah lokasi yang menjadikanmu ingin kembali ke sana? Apakah itu gunung, pantai atau perkotaan di belahan dunia lain?
Gunung adalah opsi beberapa orang yang memiliki hobi pendakian, pengejar penampakan dari matahari terbit atau sekedar pencari suasana sejuk yang tenang di tengah pegunungan.
![]() |
Shima Rin - Yuru Camp △ |
Walau destinasi gunung bisa dikategorikan menjadi beberapa opsi, seperti perkemahan, pendakian, penginapan di villa atau sekadar mengejar matahari terbit.
Perkemahan seringkali menjadi opsi bagi sekelompok orang yang mungkin hanya ingin melakukan sebuah kegiatan luar rumah, dimana mereka makan minum dan bermain di bumi perkemahan.
Adapun kegiatan yang kita kenal sebagai sebutan outbound, dimana fokus utamanya seringkali bertujuan mengakrabkan hubungan masing-masing anggota kelompok yang mengadakan perkemahan tersebut.
Pendakian menjadi pilihan mereka yang suka menjadi, atau setidaknya ingin mendaki, saran pribadi, cobalah mendaki walau hanya sekali seumur hidup.
Fokus utama dari sebuah pendakian adalah perjuangan yang dilakukan untuk bisa sampai di puncak, dimana di malam harinya mereka sudah harus membangun tenda di pos terakhir pendakian untuk tidur awal agar di hari esoknya mereka bisa menuju puncak untuk mendapatkan pemandangan matahari terbit yang luar biasa indah.
Perasaan nikmat, nyaman, gembira dan tenang yang didapatkan ketika memandang indahnya sunrise setelah semua susah payah rasa lelah letih atas perjuangan hingga sampai puncak, akhirnya terbayarkan. Cobalah sendiri agar kau paham apa yang kumaksudkan di sini.
Penginapan atau villa, kegiatannya tidak terlalu berbeda dengan perkemahan, hanya saja, opsi ini akan menghilangkan semua kemungkinan dirimu bersinggungan dengan noda-noda lumpur saat memasak dan membangun tenda.
Tujuannya hanyalah suasana nyaman dan tenang saat ada di pegunungan tanpa harus menambah rasa lelah karena masih harus mengurus perlengkapan tenda, masak atau lainnya, seringkali semua sudah tersedia, kau tinggal menikmati apa yang disajikan oleh penyelenggara.
Ada pula destinasi wisata yang membuatmu bisa mengendarai kendaraanmu hingga puncak, bahkan tersedia parkir yang memadai dan banyak rumah makan di atas bukit/gunung itu. Tujuannya hanyalah, datang, melihat matahari terbit, makan, kemudian balik, tanpa menginap.
Destinasi lainnya adalah pantai, aku beruntung karena pernah mendaki puncak krakatau, yang saat itu kawanku sebut sebagai wisata pantai. Karena nyaris selalu gunung yang menjadi tujuan berlibur, saat itu membuatku sedikit kebingungan mengenai perlengkapan yang harus kupersiapkan.
Pantai memiliki banyak opsi juga, villa dan penginapan yang memiliki tujuan yang sama seperti yang kusebutkan di atas, hanya saja, kali ini, suasana yang dicari adalah suasana pantai.
Dimana orang-orang bisa memutuskan untuk mendatangi pantai, merasakan pasir pantai(apabila ke pantai pasir tentunya), merasakan deburan ombak, mendengarkan desiran ombak, atau sekedar melihat matahari terbenam. Biasanya dilengkapi dengan acara barbeque saat malam hari.
Perkemahan di pantai juga pernah kulakukan, hanya saja pastikan kau sudah memperkirakan jarak antara tendamu dengan kemungkinan terjadinya air pasang yang bisa saja membanjiri tendamu, atau kau bisa mempersiapkan tanggul pasir dan batu yang (mungkin) bisa kau andalkan.
(Aku pernah harus terbangun dini hari untuk memindahkan tenda, karena tanggul yang kami buat sudah tidak dapat diandalkan, air lautnya hampir menyentuh tenda kami)
Kota modern menjadi destinasi lain sebagai pilihan untuk orang yang ingin berbelanja, membandingkan dan mempelajari budaya lain, mendatangi lokasi syuting film favorit, perjalanan seperti ini secara umum menambah wawasan baru yang bisa lebih dikenang dibandingkan mendatanginya secara virtual melalui film atau google earth.
![]() |
Mari Tamaki - Sebuah tempat yang lebih jauh dari Alam Semesta |
Desa terpencil juga bisa menjadi sebuah opsi yang memang terkadang sedikit memerlukan perjuangan seperti sebuah pendakian karena rata-rata lokasinya berada di tengah pegunungan.
Di sana kita bisa melihat bagaimana "gap" zaman bisa begitu terasa, ketika mereka memiliki permasalahan yang tidak pernah menjadi permasalahan kita, begitu pula sebaliknya. Setidaknya pemerintah daerah tempat yang pernah kami kunjungi melarang kami mengaktifkan alat elektronik di sana, untuk menjaga kelestarian budaya.
Kekuatan Penduduk desa itu bahkan bisa membuatmu berdecak kagum saking "sehat"-nya mereka, lompat ke sana kemari dengan beban berat di pundak contohnya, mungkin karena paru-paru mereka yang terbiasa dengan udara dingin dan tipisnya oksigen, sehingga tubuh mereka bisa melakukan pembakaran yang sangat efisien.
Atau mungkin masih ada destinasi lain yang muncul di benak kalian, yang belum kusampaikan.
Jika kau ada waktu luang, kemanakah kau ingin pergi selanjutnya? Bersama siapa? Dan berapa lama?
Perjalanan selalu memiliki preferensi masing-masing seringkali tergantung dari suasana hati kapan dan bagaimana kita akan menjalankan perjalanan tersebut.
Bahkan suatu perjalanan yang bukan merupakan sebuah liburan, melainkan hanyalah sebuah perjalanan bisnis, atau urusan kerja lainnya, tetap bisa menjadi sebuah perjalanan yang menyenangkan.
Ada kalanya kau lebih memilih untuk melakukan perjalanan solo, ada juga masanya dimana kau ingin bepergian bersama seorang kawan, pasangan atau keluarga.
Bagi mereka yang melakukan "solo travelling" biasanya karena ingin menikmati sebuah me-time yang sangat maksimal, dimana kita dipaksa untuk melakukan banyak hal tanpa bantuan orang lain.
Setidaknya, ketika kita memerlukan sebuah bantuan, maka kita menjadi mampu untuk minta pertolongan bahkan pada mereka yang tidak kita kenal sebelumnya. Aku juga sangat menganjurkan untuk mencoba perjalanan jenis ini, supaya aman untuk liburan di kota besar saja.
Perjalanan yang paling sering dilakukan adalah perjalanan berkelompok dimana kita sering melakukannya entah bersama teman sekolah, teman kerja, teman kantor, teman bisnis, teman klub, komunitas atau apapun itu.
Baik menggunakan jasa tour & travel beserta guide-nya, membuat kelompok "share cost" atau dengan merancang semua perjalanan sendiri.
Konflik dan permasalahan memang akan selalu muncul, bahkan dalam sebuah perjalanan sekalipun, mulai dari lecet karena terlalu banyak jalan kaki, panik ketika paspor tidak berada di tempat semestinya, atau bahkan ketika destinasi yang didatangi tidak sesuai dengan ekspektasi kita.
Bagaimanapun hal itu, dapat merusak ketentraman dan kenyamanan hati kita, dan apabila dibiarkan bisa mengganggu kenyamanan kawan seperjalanan kita, yang tentu saja dapat merusak tujuan dari keinginan berlibur itu sendiri.
Mungkin kunci terbaik dari sebuah perjalanan menyenangkan adalah tidak adanya ekspektasi yang membuat kita menciptakan sebuah standar mengenai kenikmatan sebuah liburan.
Tujuan berlibur adalah untuk melepas penat. Walau kadang bahkan banyak di antara mereka yang tidak tahu bahwa sebenarnya ia sedang sangat memerlukan liburan untuk menyegarkan kembali pikirannya.
Untuk menambahkan ide dan inspirasi, mengangkat penat dan beban pikiran, melonggarkan kerutan di dahi, melupakan keseharian yang sibuk, menambah pengetahuan atau mengeksplorasi kehidupan bumi.
Ada pula yang tidak bisa berlibur walaupun ia sangat menginginkannya, entah karena alasan ekonomi atau tidak adanya waktu yang bisa digunakan untuk berlibur, yakni ketika mereka mungkin terlalu sibuk atau memerlukan ijin untuk menggunakan waktu mereka.
Bagaimana kah kalian merencanakan liburan?
Beberapa hari sebelum berlibur?
Setahun sebelumnya untuk mendapat tiket murah?
Atau dadakan ketika ada seorang kawan yang mengajakmu pergi?
Dalam pos ini aku hanya ingin mengingatkan saja, bagaimana nikmatnya berlibur, semoga membantu untuk mengenang atau mengimajinasikan liburan kalian nantinya.
Walau saat ini bukanlah saat yang tepat untuk berlibur, tetapi, tidak ada salahnya kita berencana, tidak ada salahnya kita memiliki keinginan, impian atau harapan, toh impian itu gratis dan imajinasi itu menyenangkan.
Ceritakan kisahmu kawan, sampaikan pendapat dan cara pandangmu tentang kehidupan, kau dapat menuliskannya di kolom komentar di bawah.
Atau bila kau ingin, kau bisa menjadi bagian dari situs ini dengan cara mengirimkan cerita/naskahmu ke Kirim Kisahku.
Terima kasih.
0 Komentar
Sampaikan pendapat dan pemikiranmu...