Mungkin kau pernah mengenal seseorang yang sangat baik di lingkunganmu, ia yang benar-benar baik hari secara tulus, ia yang seorang altruis, yang lebih mementingkan segala urusan dan kepentingan kawan-kawan dan orang-orang di sekitarnya dibandingkan dirinya sendiri.
Seorang teman, kawan, dan sahabat yang memiliki inisiatif tinggi untuk memberikan bantuan di segala bentuk kesusahan dan kesulitan. Seseorang yang sangat peka dan memiliki empati yang sangat kuat sehingga tanpa sadar radarnya selalu menemukan mereka yang memerlukan bantuan dirinya.
Bantuan dari dirinya tidak pernah tidak menyenangkan atau merepotkan, selalu menyenangkan dapat bantuan darinya, ia selalu memberi lebih dari cukup namun tidak berlebih.
Ia selalu melempar senyuman ramahnya pada setiap insan yang ditemuinya, ia yang bisa berkawan dengan siapapun karena keramahan dirinya.
Ia memberikan perhatian yang terasa sangat akrab hingga nampaknya lebih dari sebuah perhatian yang berasal dari seorang kawan dekat.
Sehingga kadang membuat orang lain salah paham dan mengira bahwa dirinya adalah sosok spesial bagi Sang baik hati, meski kenyataannya, sang baik hati, memang selalu sebaik-hati dan seperhatian itu pada banyak orang.
Ia akrab dengan siapapun tanpa terpengaruh oleh status, kekayaan, pendidikan, jabatan atau strata apapun yang mungkin bisa menjadi pembatas sosial sosok manusia lain pada umumnya.
Bahkan jiwa pemaafnya yang luar biasa mampu memaafkan mereka yang sudah menyakiti hatinya berkali-kali.
Namun, itu adalah apa yang dikatakan oleh kawan dekatnya, walaupun sesungguhnya, ia masih memiliki orang-orang yang tidak ia sukai, yakni mereka yang menyakiti sahabatnya.
Dalam situasi seperti ini, ia menjadi seorang pelindung yang menentramkan hati kawan-kawannya.
Dalam situasi seperti ini, ia menjadi seorang pelindung yang menentramkan hati kawan-kawannya.
Tetapi juga, saking baiknya ia, terkadang ia pun tak dapat membedakan antara mereka yang memang membalas kebaikannya dengan mereka yang baik untuk memanfaatkan kebaikannya.
Sehingga bahkan sahabat terbaiknya pun tidak dapat menegur dan menyadarkannya kalau bukan sekadar memperingatkannya. Karena ia terlalu baik.
Bahkan faktanya, ia pun pernah memiliki sebuah hubungan spesial dengan seseorang yang kandas setelah ia mendengar kata bahwa dirinya terlalu baik untuk pasangannya.
Mungkin itu tampaknya hanyalah terdengar seperti sebuah alasan, namun terkadang alasan itu merupakan alasan sesungguhnya yang membuat seseorang merasa tidak pantas.
Karena merasa bahwa dirinya terlalu buruk untuk menjadi sosok spesial bagi sang baik hati.
Karena merasa bahwa dirinya terlalu buruk untuk menjadi sosok spesial bagi sang baik hati.
Namun ia sang baik hati tidak dapat menghentikan kebaikannya, ia terus menerus menyebar kebaikan pada orang-orang disekitarnya.
Bersyukur, ia menemukan sahabat yang selalu mendukung dan mampu mengingatkannya untuk setiap tindakan kebaikan yang akan dilakukannya.
Kuharap, orang-orang baik yang sudah langka seperti ini sudah sepatutnya dijaga, jangan disakiti, karena terkadang dari kebaikannya lah kita memahami indahnya dunia.
Dear My Friend, teruskan sikap baikmu meskipun ada mereka yang mengkhianatimu, memusuhimu dan menjahatimu, aku kan selalu ada tuk mendukung kebaikanmu.
Karena dari saran-saran baikmu lah orang-orang di sekeliling kita tetap dapat berpikir positif, terhadap sikap orang lain, sekalipun apabila terkaan positifmu belum ada buktinya.
Mungkin kau punya pengalaman dengan mereka yang sangat baik di lingkunganmu, mungkin kau adalah sosok baik hati yang sedang kubicarakan dalam tulisan ini. Sejauh mana kah kau mempedulikan mereka tanpa mempedulikan dirimu sendiri?
Ceritakan kisahmu kawan, sampaikan pendapat dan cara pandangmu tentang kehidupan, kau dapat menuliskannya di kolom komentar di bawah.
Atau bila kau ingin, kau bisa menjadi bagian dari situs ini dengan cara mengirimkan cerita/naskahmu ke Kirim Kisahku.
Terima kasih.
0 Komentar
Sampaikan pendapat dan pemikiranmu...