Kawan Sebagai Penjaga Rahasia & Keterkaitannya terhadap Hubungan Persahabatan

Seberapa dekat kau dengan sahabatmu? Sebanyak apa di antara sekian kawanmu yang dapat kau kategorikan sebagai seorang sahabat? Sebanyak apa kenalanmu yang dapat kau akui sebagai kawanmu?

Kapan kau mulai mengakui bahwa ia adalah sahabat sejatimu? Apakah itu karena banyaknya waktu yang telah kalian habiskan bersama? Ataukah karena kalian saling percaya untuk menyimpan rahasia terbesar masing-masing?

Bagaimana kau mengetahui bahwa ia adalah sosok yang dapat kau percaya sebagai seorang sahabat dan dapat menyimpan sebuah rahasia yang mungkin sangat tidak ingin untuk diketahui orang lain?

Sebenarnya sejauh apa kita bisa saling percaya dan menyayangi kawan kita? Terkadang, sebuah rahasia justru tidak diutarakan bukan karena kau tidak percaya terhadap kawanmu tersebut, melainkan karena kau menyayanginya dan kau tidak ingin ia terlalu khawatir terhadap apa yang sedang kau hadapi.

Namun, sejauh apakah kadar kekhawatirannya? Sejauh apakah kasih sayangnya yang menyebabkan kalian tidak saling bertukar pikiran untuk membicarakan rahasia masing-masing?

Ada beberapa problem yang bisa dengan leluasa kau ceritakan pada siapapun untuk kau temukan pemecahan masalahnya. Namun ada juga permasalahan dimana hal itu terlalu sensitif untuk dibicarakan sehingga kau hanya ingin seseorang yang spesial yang mengetahui, dan seseorang spesial itu adalah sahabatmu.

Kita sering menemukan hal serupa di luaran sana, bahkan permasalahan sensitif ini justru tidak pernah dibicarakan dengan mereka yang sedarah daging, entah itu kakak, adek atau orang tua.

Melainkan justru kepada seorang sahabat yang sedikit banyak sama-sama berada di lingkungan dan rentang usia yang sama. Mungkin tingkat kenyamanannya berbeda, sehingga kau memilah-milah untuk topik apa kau bicara dengan siapa.

Bahkan ada kalanya, kau sangat dekat dan mengenalnya, kau mengetahui hobinya, kau pun tidak jarang menghabiskan waktu dengannya. Tetapi, ada beberapa topik yang tidak pernah kau bahas dengannya sehingga, lambat laun seakan topik tersebut tabu untuk dibicarakan di antara kalian.

Hingga pada akhirnya ia melakukan sebuah pengumuman dan kau pun terkejut ketika kau tidak mengetahuinya padahal sudah sejauh dan selama itu kalian bersama. 

Apa penyebab sebuah cerita tidak dapat disampaikan pada orang lain? Bahkan ketika orang tersebut sudah mengatakan bahwa ia dapat dipercaya untuk tidak menyebar atau membocorkan pembicaraan itu dengan orang lain.

Seseorang yang ingin dekat ini, ingin menjadi sosok yang penting bagimu, tetapi kau tidak mengindahkannya, kau bahkan tidak mengetahui alasan pastinya, hanya saja tidak ada kecocokan batin yang mengijinkanmu untuk membuka sedikit rahasiamu padanya.

Karena kau merasa dia bukanlah seseorang yang tepat untuk membicarakan hal tersebut denganmu, dan tentu saja hal tersebut merupakan sebuah penolakan bagi sosok yang menunggu untuk mendengarkan kisahmu itu.

Ia akan merasa bahwa ia tidak cukup dipercaya olehmu, dan ia mungkin akan mulai merasa bahwa ia sesungguhnya tidak sedekat itu denganmu. Pemikirannya akan membawa pada alasan-alasan apa sebenarnya yang membuatmu tidak dapat membagikan kisahmu padanya.

Namun, tidak semua orang sekecewa itu, ada yang hanya menganggap itu hanyalah sebuah angin lalu. Atau juga karena ia sadar bahwa memang ada beberapa topik yang tidak cocok untuk dibicarakan dengannya, yang apabila dipaksakan untuk dibicarakan, hanya akan menimbulkan situasi canggung yang sangat tidak enak.

Ada mereka yang tidak perlu kau tanya, sudah dengan mudahnya menceritakan kehidupannya yang sudah tidak lagi rahasia, atau mereka yang dengan mudahnya mengakui keberadaan seseorang adalah sahabatnya, sehingga ia akan menceritakan kisahnya tanpa beban.

Ada mereka yang sangat ingin ada seseorang yang mendengarkan kisahnya, tetapi ia akan kesulitan untuk membawa ceritanya ke topik tersebut apabila tidak dilempari oleh pertanyaan-pertanyaan terlebih dahulu, ada yang sangat kaku.

Sehingga ia sebenarnya menyulitkan dirinya sendiri untuk tidak jadi menceritakan kisahnya dengan cara tidak menjawab pertanyaan yang tidak tepat, meski begitu tipe yang satu ini selalu memberikan sebuah petunjuk atau kode agar dirinya diminta untuk menceritakan kisahnya.

Meski belum tentu pada akhirnya ia akan jadi menceritakannya.

Ada juga sosok yang merasa bahwa ia tidak ingin dirinya direpotkan oleh cerita orang lain sehingga ia pun sangat tidak ingin membebani pikiran orang lain dengan kisahnya, sehingga ia benar-benar menyimpan semuanya sendiri, karena pada dasarnya ia tidak terlalu tertarik dengan orang lain.

Dampaknya, ia pun tidak memiliki kemampuan komunikasi yang mumpuni yang dapat menciptakan hubungan semacam pertemanan, apalagi persahabatan, orang seperti mungkin akan nampak tenang dan cool, namun ketika berada dalam sebuah pembicaraan akan sangat kikuk dan kaku.

Sahabat yang baik yang saling mengkhawatirkan kondisi satu sama lainnya, saling care, peduli dan melayani satu sama lainnya juga pernah kutemukan. Mereka yang memunculkan jiwa altruisnya sehingga tidak terlalu mengedepankan apa yang ia inginkan, melainkan, apa yang sahabatnya butuhkan adalah prioritas utamanya.

Dalam tahap berikutnya, seorang sahabat akan menutupi sesuatu yang ia rasa dapat ditahan untuk dilaksanakan terlebih dahulu atau bahkan dalam level ekstrem hingga sebenarnya ia sangat membutuhkannya namun ia tidak menyampaikannya karena sangat tidak ingin membuat sahabat yang disayanginya kerepotan.

Apakah itu artinya semakin kuat sebuah hubungan persahabatan pun dapat berdampak pada saling tidak terbukanya manusia satu dengan lainnya? Lalu sejauh apa sebenarnya hubungan yang ideal itu?

Setiap orang memiliki tingkah laku, cara berpikir, dan hati yang berbeda, sehingga jawabannya pun akan berbeda antara satu orang dengan orang lainnya.

Apa yang kau ketahui tuk dilakukan pada seseorang, belum tentu efektif untuk dilakukan pada orang lainnya, karena bisa saja tanggapan yang diberikannya akan sangat berbeda dari apa yang kau ekspektasikan.

Pernahkah kau merasa sudah sangat dekat namun ternyata ada suatu hal yang membuatmu terkejut bahwa mengapa kau sampai tidak mengetahuinya? Pernahkah kau merasa sudah sangat dekat tetapi kau justru tidak ingin menyampaikan sesuatu hal padanya?

Ceritakan bagaimana kisahmu dan bagaimana kau menanganinya, setiap dari apa yang kau sampaikan akan membantu kita untuk belajar lebih dalam dan semakin memahami bagaimana hubungan antar manusia tersebut. Dengan cara menjadi kontributor untuk situs ini dengan cara mengirimkan ceritamu ke Kirim Kisahku

Salam sahabat kepercayaan.

Terima kasih.