Cognitive Bias atau bias kognitif, atau mungkin secara harfiah dapat diartikan juga sebagai Prasangka akan pengartian kita terhadap suatu hal juga merupakan pola sistematis dalam penyimpangan dari pemikiran yang berujung pada pengambilan keputusan secara normal dan masuk akal. Setiap perseorangan menciptakan "kenyataan sosial subyektif" dalam pandangan pribadinya yang menjadi bahan pertimbangan pemikirannya sesuai cara pandang subyektif bukanlah "kenyataan sosial yang sebenarnya" yang menjadi penentu mengenai bagaimana seseorang menyikapi kehidupan dunia sosial.
Sehingga seringkali bias kognitif terkadang mengarahkan seseorang terhadap distorsi pada persepsinya akan kehidupan, keputusan yang tidak akurat, pengartian atau pemahaman yang tidak logis, atau yang secara umum sering kita sebut "tidak masuk akal".
Beberapa jenis bias kognitif mungkin bersifat adaptif, yang dapat mengarahkan seseorang pada tindakan yang lebih efektif pada konteks tertentu. Terlebih lagi, cognitive bias dapat mempercepat pengambilan keputusan seseorang ketika waktu menjadi lebih penting daripada tingkat ketepatan keputusan tersebut. Lainnya, bias kognitif merupakan hasil dari keterbatasan kemampuan manusia memproses informasi, terbentuk dari kurangnya mekanisme mental yang benar.
![]() |
Bias Kognitif (Sybil System - Psycho Pass) |
- Bias Finansial
Hal ini merupakan jalan pintas tidak tepat yang diambil oleh pikiran kita sehubungan dengan angka, seperti misalnya diskon yang berlebihan - kesalahan ketika lebih memilih angka kecil, dengan hasil seketika di awal daripada angka besar, imbalan kemudian. Contoh lain bias kognitif financial adalah "efek burung unta", adalah selayaknya dimana ketika burung unta menyembunyikan kepalanya di dalam tanah yakni berpura-pura seakan-akan bahwa informasi negatif mengenai financial tersebut tidak pernah ada.
- Bias Sosial
Bias sosial dapat memiliki dampak besar pada tim atau budaya perusahaan. Sebagai contoh sebuah tim bisa menjadi kelompok kereta musik/barisan bebek (ketika seseorang melakukan sesuatu karena orang lain melakukan hal yang sama) dan individu dalam tim bisa memiliki bias titik buta(ketika ia melihat dirinya lebih peka (prasangkanya) dibandingkan anggota tim yang lain). Kedua hal tersebut dapat mengarahkan pada pengambilan keputusan yang lebih buruk.
- Paham Jangka Pendek
Satu cara untuk memastikan bahwa bisnis tidak akan bertahan lama? Terikat pada paham jangka pendek - Kesalahan akan penggerak bisnis terhadap keputusan yang dapat dirasionalisasi(mencari-cari alasan akan ketepatan keputusan yang diambil) saat ini, tanpa memikirkan sama sekali faktor atau nilai-nilai jangka panjang. Bias status quo dan penjangkaran merupakan alasan mengapa hal tersebut bisa terjadi.
- Gagal mengestimasi
Sangat banyak bisnis yang bergantung pada pembuatan proyeksi masa depan, dan bias dalam kategori ini mempersulit untuk mendapatkan estimasi yang akurat. Contoh bias kognitif ini adalah "Heuristik Ketersediaan" (hanya karena informasinya ada, maka artinya hal tersebut pasti benar), serta "Kesalahan Penjudi" (Probabilitas masa depan diubah dari kejadian masa lampau).
Tercatat dalam situs yang sama, terdapat 188 bias yang telah diketahui manusia dan hingga masih terus diperdalam dan dipelajari sehingga akan terus berkembang dalam pengetahuan manusia.
Berikutnya aku akan mulai membahas beberapa bias yang mungkin sangat dekat dengan keseharian kita sehingga mempengaruhi banyak aspek dalam kehidupan kita termasuk bagaimana contoh nyatanya.
Sampaikan pendapatmu mengenai bias kognitif dan jenis dan sejauh apa kau mengetahui dan menyadari bahwa selalu ada penyimpangan dan pola dalam pemikiran kita. Semoga dengan meningkatnya kesadaran kita akan bagaimana cara kita berpikir akan menjadikan kita pribadi yang lebih bijak dalam menyikapi suatu hal dan lebih tepat saat kita harus mengambil sebuah keputusan.
Terima kasih telah membaca.
Sumber lepas:
https://en.wikipedia.org/wiki/Cognitive_bias
http://www.visualcapitalist.com/18-cognitive-bias-examples-mental-mistakes/
0 Komentar
Sampaikan pendapat dan pemikiranmu...