ads-header

header ads
header ads

Bisakah kita memaafkan masa lalu buruk orang lain?

Semua orang pasti memiliki masa lalu, dan di antara semua itu mungkin ada masa lalu yang ingin dilupakan, dan tak lagi diceritakan.

Namun ada kalanya, ternyata sesuatu yang telah lama tenggelam di dasar lautan itu muncul kembali. Ingatan-ingatan kejadian memalukan yang tak ingin terulang terlihat lagi.

Pandangan akan diri di masa lalu yang tak ingin terabaikan tuk dijadikan sebuah acuan akan adanya sebuah perbaikan.

Takizawa Akira - Eden of The East

Mungkin memang masa lalu tidak bisa dihapus keberadaannya, dan tak bisa pungkiri, masa lalu adalah faktor besar yang membentuk diri kita di masa kini.

Berbagai kesalahan dilakukan berdampak pada perbaikan-perbaikan yang terus dilakukan demi menjadikan pribadi yang semakin baik.

Namun, tidak semua orang mampu untuk memaafkan dan melupakan kejadian yang telah dilakukan seseorang, menjadikan sebuah alasan untuk tidak memberikan sebuah kepercayaan, lantaran khawatir kejadian buruknya, kesalahan yang pernah dilakukannya, terulang kembali.

Maaf, Percaya, dan dukungan adalah tiga hal yang seharuskan diberikan pada orang yang bertekad untuk benar-benar memperbaiki dirinya untuk tidak melakukan hal yang sama kembali.

Bukannya dengan mengungkit kesalahannya, menjadikannya kambing hitam, memojokkannya. Seakan menjadi bahan sebuah candaan ringan nan wajar semata yang sebenarnya sesungguhnya dirasakan menyayat hati pendengarnya.

Apakah benar, karena masa lalu seseorang yang kelam menjadikan diri kita tidak akan pernah bisa benar-benar mempercayainya? Apakah benar, orang yang telah melakukan kesalahan di masa lalu tidak bisa mengubah dirinya menjadi pribadi yang lebih baik?

Apakah dirimu pernah mengalami hal yang serupa dengan tulisan di atas? Cobalah ceritakan, tuliskan kisah dan pengalamanmu, kau pun bisa menjadi kontributor untuk situs ini dengan cara mengirimkan ceritamu ke Kirim Kisahku, atau sampaikan pendapatmu di kolom komentar.

Terima kasih sudah membaca.

Posting Komentar

0 Komentar